Aryo berusaha untuk memindahkan berbagai macam ikannya ke bak yang sudah diisi air baru, dan dia berusaha untuk membuat aerator buatan semampunya. Hal ini dilakukan karena pemadaman listrik di rumahnya yang tak kunjung menyala dan tidak ada titik terang sampai kapan hal ini terjadi. Aryo merupakan pengusaha ikan hias yang sudah cukup populer dikalangan pecinta ikan hias, bisnis ini sudah digeluti oleh Aryo sejak dua belas tahun lamanya, kecintaannya terhadap ikan hias yang menjadi faktor pendorong baginya untuk membuka usaha yang kini sedang dia geluti. Dia menganut prinsip menjalankan hobi yang bisa menciptakan uang.
Selain memelihara ikan hias Aryo juga memelihara maggot atau ulat untuk pakanan ikannya, hari ini merupakan hari yang buruk baginya karena tiba-tiba listrik di tempat usahanya mati. Awalnya Aryo tidak begitu tegang dan masih santai saja dengan pemadaman listrik ini, karena dia beranggapan bahwa hal itu sering terjadi dan tidak akan berlangsung lama. Tapi ketika Aryo menunggu hingga empat jam dia mulai gelisah dan mulai tertekan karena ikan-ikannya tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Dia berusaha menghuungi rekan-rekannya untuk menanyakan apakah ada yang mempunyai jetset untuk dipinjamkan kedirinya agar ikan-ikan miliknya tidak mati.
Hal yang dilakukan Aryo untuk menghubungi rekan sejawatnya sia-sia karena ternyata bukan hanya dirumahnya saja yang mengalami pemadaman listrik. Namun, di semua Jakarta pada saat itu terjadi pemadaman listrik. Bahkan sampai kebeberapa titik di pulau Jawa mengalami pemadaman listrik yang sama. Ini membuat Aryo kewalahan harus memindahkan semua ikan-ikan miliknya ke dalam wadah lain dan berusaha menyelamatkan ikan-ikan miliknya sebanyak-banyaknya.
Ketika Aryo berusaha untuk memindahkan ikan-ikan miliknya Aryo juga harus menerima kenyataan bahwa banyak juga ikan miliknya yang tidak dapat dia pertahankan, beberapa jenis ikan miliknya mati, bukan hanya ikan namun bibit bakal ikan juga banyak yang mati. Hal ini membuat Aryo mengalami kerugian yang cukup besar. Selain ikan-ikan dan bibit ikan yang mati maggot miliknya juga banyak yang tak terselamtkan karena tidak adanya penghangat suhu ruangan yang biasa dia gunakan dengan bertenaga listrik.
Dalam praktik kesehariannya listrik memang menjadi kunci utama dalam beberapa bidang usaha, misalnya saja seperti Aryo yang menggunakan listrik untuk menghidupkan aerator aquarium miliknya, hal ini digunakan agar ikan-ikan Aryo dapat menghirup oksigen dengan baik, sehingga membuat ikan-ikan tersebut hidup dan dapat mengeluarkan warna yang cantik, dan ini mempengaruhi harga pasaran dari ikan hias tersebut.
Dalam bisnisnya Aryo sangat bergantung kepada listrik, bagaimana tidak? Aerator, penjaga suhu, serta lampu LED yang digunakan oleh Aryo semuanya memerlukan energi listrik. Maka dari itu ketika terjadi pemadaman listrik yang cukup memakan waktu tentu saja Aryo mengalami kerugian yang besar, karena selain dapat membunuh ikan-ikan hias miliknya, hal lain yang cukup merugikan adalah ikan-ikan miliknya bisa saja tidak mengeluarkan warna yang dapat memikat para pecinta ikan hias, sebab jika ikan kekurangan oksigen warna dari sisik yang mereka punyai tidak akan keluar dengan sempurna atau cenderung berwarna pucat.
Bukan hanya bisnis perikanan saja yang mengalami kerugian yang besar, bisnis konveksi milik Raihan juga merugi beberapa Miliar lantaran pemadaman listrik yang tidak menggunakan pemberitahuan terlebih dahulu ini. Usaha konveksi rumahan milik Raihan sebenarnya sudah memiliki tenaga listrik cadangan berupa genset, namun genset juga tidak dapat lama digunakan, karena akinya perlu dicharge juga.
Kerugian yang dialami Raihan bisa jadi sangat membengkak karena konveksi miliknya 80% bertenaga listrik, dari mulai pengguntingan bahan, lalu penjahitan sehingga menjadi baju, dan lalu bordiran baju/sablonnya pun menggunakan tenaga listrik dalam pengerjaannya. Ini baru usaha-usaha kecil yang notabene adalah usaha rumahan, belum lagi usaha-usaha yang besar seperti pabrik, perkantoran dan lain sebagai macamnya. Mungkin mereka memiliki listrik cadangan namun listrik tersebut juga tidak dapat bertahan lama.
Banyak hal yang dapat merugi jika listrik padam, jika dari sektor bisnis ini dapat menyebabkan kerugian, lain lagi di bidang kesehatan, seperti halnya yang di lami Adi. Adi harus merelakan adiknya meninggal lantaran tidak dapat terselamatkan akibat peralatan dirumah sakit saat itu tidak dapat dioperasikan karena tidak adanya tenaga listrik, hal ini seharusnya tidak terjadi namun ketika kejadian ini genset rumah sakitpun telah mati lantaran banyak alat-alat yang bersangkutan dengan listrik. Ini benar-benar mimpi buruk bagi Adi, dia harus merelakan kepergian adiknya.
Ketika pemadaman listrik ini terjadi sinyal provider pun tidak bekerja dengan baik, karena beberapa hal tidak dapat diakses secara online. Pada saat sepeti ini banyak data yang dikelola secara online juga menjadi rawan untuk di curi atau dimanipulasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kerugian bisnis, kehilangan nyawa, bahkan kehilangan sinyal dapat terjadi ketika pemadaman listrik menimpa, tentu saja ini menjadi mimpi buruk bagi orang-orang yang mengalami hal ini. Inilah yang terjadi jika gardu besar listrik tertimpa masalah. Jika masyarakat menggunakan panel surya untuk menangkap sinar matahari dan mengalihkannya menjadi tenaga listrik tentu hal ini dapat meminimalisir kemungkinan-kemungkinan terburuk seperti yang terjadi di beberapa cerita di atas. Memang untuk membeli panel surya sangatlah mahal tapi saat ini hal itu bukanlah menjadi sebuah momok, karena dengan menggunakan aplikasi REEF dapat memiliki panel surya dengan sistem cicilan, yang dibutuhkan oleh perusahaan atau bahkan untuk industri rumahan sekalipun. Mulai beralihlah ke Renewable Energy lewat solar panel berkualitas dari REEF, ingin tahu lebih lengkap? Silakan kunjungi https://reef.id